Jika udara tercampur dengan steam dan mengalir bersamaan dengannya, kantong udara akan tetap tinggal pada permukaan penukar panas dimana steam terkondensasikan. Secara perlahan, terhimpun sebuah lapisan tipis yang membentuk sebuah selimut isolasi, yang menghalangi perpindahan panas sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Pengaruh Udara pada Perpindahan panas
Konduktivitas panas udara adalah 0,025 W/m °C, sementara nilainya untuk air adalah 0,6 W/m °C, untuk besi sekitar 75 W/m °C dan untuk tembaga sekitar 390 W/m °C. Sebuah lapisan udara dengan ketebalan hanya 1 mm memberikan resistansi terhadap aliran panas yang kurang lebih sama dengan tembaga dengan tebal 15 meter !
Bilamana udara ditambahkan ke steam, kandungan panas dari volum campuran lebih rendah dari steam murni dengan volum yang sama, sehingga suhu campuran rendah. Jadi, keberadaan udara memiliki pengaruh ganda:
1. Udara memberikan resistansi terhadap perpindahan panas melalui pengaruh pelapisannya
2. Udara menurunkan suhu ruang steam yang kemudian menurunkan gradien suhu yang melewati permukaan perpindahan panas
Pengaruh keseluruhannya adalah mengurangi laju perpindahan panas yang mungkin diperlukan oleh proses kritis, dan dalam kasus terburuknya mungkin dapat mencegah tercapainya suhu proses akhir yang diperlukan. Dalam beberapa proses, diperlukan suhu minimum untuk mendapatkan perubahan kimia atau fisik produk, hanya suhu minimum diperlukan bagi alat pensteril/sterilizer. Kehadiran udara pada prinsipnya merupakan masalah sebab udara akan mengakibatkan kacaunya alat pengukur tekanan, sehingga suhu tidak dapat diperkirakan dari tekanan.